Senin, 16 Juli 2012
“Semakin
mudah sebuah tujuan dilihat, semakin dekat ia terlihat,” kata Rajesh Bagchi, asisten
profesor pemasaran di Pamplin College of Business Virginia Tech.
Amar
Cheema, asisten profesor pemasaran dengan McIntire School of Commerce di
University of Virginia, dan Bagchi mempelajari dampak visualisasi tujuan dalam
konteks abstrak dan melaporkan kalau membuat tujuan yang ingin diraih itu
terlihat memberikan motivasi untuk mencapai tujuan abstrak sama halnya dengan
tujuan fisik. Penelitian ini hadir dalam edisi Maret 2011
Journal of Marketing.
Sebagai
profesor pemasaran, mereka menyarankan sebuah skenario dimana para sales
ditawarkan sebuah perjalanan ke Hawaii jika mereka mencapai penjualan 20 persen
di atas target tahunan. Jika kemajuan mereka dilaporkan secara visual dengan
menunjukkan balok, staff penjual akan lebih berenergi daripada jika kemajuan
dilaporkan secara numerik, seperti dalam uang atau persentase.
“Hal
yang sama terjadi jika anda menabung untuk liburan dengan tujuan yang pasti dan
anda melihat gambar buku tabungan terisi, bukannya total uang yang disimpan,”
kata Bagchi.
Cheema
menyarankan kalau bahkan menggambar grafik yang menunjukkan tabungan anda akan
memberikan motivasi.
Cheema dan Bagchi menguji visualisasi dengan eksperimen yang menuntut tugas fisik dan eksperimen ini melibatkan konsumen menunggu pelayanan dan para salesman yang menyelesaikan transaksi.
Eksperimen
fisik yang dilakukan di lab meminta individu untuk mempertahankan pegangannya
selama 130 detik dalam sebuah dinamometer genggam, sebuah alat yang mencatat
gaya yang diberikan. Separuh subjek dapat melihat sebuah batang di layar
komputer terisi seiring berjalannya waktu 130 detik. Yang lain melihat sebuah
stopwatch; walau begitu, 130 detik membutuhkan 4,33 siklus stopwatch, “jadi
tidak mudah memvisualisasikan kemajuannya,” kata Bagchi.
Saat
individu mendekati tujuannya, usaha menurun tajam bagi partisipan yang melihat
stopwatch. Sementara rasa pegal membawa pada penurunan gaya seiring waktu,
penurunannya lebih landai pada orang yang dapat memvisualisasikan tujuannya
relatif mereka yang tidak,” kata Bagchi.
“Kemajuan
itu penting,” kata Cheema. “Ketika apa yang tersisa untuk diisi di batang lebih
sedikit dari apa yang telah terisi, itu saat motivasi terjadi.”
Eksperimen pemasaran mencakup kemungkinan semuanya realistik dalam menunggu dukungan piranti lunak lewat chat langsung dengan seorang teknisi. “Di antara partisipan di depat tujuan, mereka yang berada dalam kondisi mudah memvisualisasi (sebuah batang isi vs sebuah hitung mundur) lebih mungkin bertahan daripada yang berada dalam kondisi sulit memvisualisasikan,” kata Bagchi. “Lebih signifikan lagi, partisipan yang dekat dengan tujuan melaporkan kemajuan lebih besar.”
“Penelitian
ini memberikan satu jalan menyediakan informasi mengenai waktu tunggu yang
dapat mengurangi ketegangan,” kata Bagchi.
Dalam studi terakhir, salesman diminta menyelesaikan penjualan pada 20 klien secepat mungkin. Bagian kedua studi ini melihat dampak latar subtujuan. “Membuka sebuah tujuan menjadi subtujuan dapat membuat tugas menjadi lebih dapat diatur dan dapat meningkatkan tujuan dan kinerja,” kata Cheema. “Di sisi lain, subtujuan dapat juga menggeser fokus motivasi menjauh dari tujuan utama. Kami menemukan ini adalah kasusnya ketika jarak menuju tujuan diketahui dan informasinya pasti, seperti menjual secepat mungkin pada 20 klien.”
Eksperimen penjualan sekali lagi menunjukkan efek motivasional dari visualisasi dan proksimitas tujuan, dimana partisipan memiliki insentif finansial untuk berkinerja baik, dan menunjukkan kalau tujuan abstrak yang divisualisasikan dengan baik, seperti menjual, memunculkan komitmen seolah ia sebuah tujuan fisik.
“Hasil
penelitian kami menunjukkan kalau kita memproses representasi visual dalam cara
yang sama dengan jarak, mempengaruhi persepsi kedekatan dan usaha seiring kita
melakukan tugas sehari-hari atau membuat keputusan tentang investasi waktu dan
usaha pada hasil tertentu,” kata Bagchi.
Sumber berita:
Referensi
jurnal:
Cheema,
Amar and Rajesh Bagchi (2011), “Goal Visualization and Goal Pursuit:
Implications for Consumers and Managers,” Journal of Marketing, 75, 2 (March),
109-123